Telusuri

Komponen Proposal Skiripsi

BAB I
PENDAHULUAN

Dewasa ini, kebutuhan akan pendidikan yang semakin membaik, yang mampu meningkatkan kualitas bangsa, mengembangkan karakter, memberikan keunggulan dan memberikan kreasi, semakin dirasakan urgensinya. Otonomi dibidang pendidikan memberikan kesempatan dan wewenang untuk melakukan berbagai inovasi dalam penengembangan dan implementasi kurikulum, pembelajaran, bimbingan siswa dan manajemen pendidikan. Inofasi yang tepat, evektif dan evisien membutuhkan kajian yang bersifat teoritis dan praktis melalui penelitian. Penelitian akan memberikan deskripsi, eksplanasi, prediksi, inivasi dan juga dasar-dasar bagi pengembangan pendidikan.
Oleh karena itu, tulisan ini diharapkan dapat dijadikan panduan bagi para pratisi pendidikan dan mahaiswa mahasiswa secara khusus. Sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan merancang, melaksanakan dan melaporkan hasil-hasil penelitian di bidang pendidikan, kurikulum dan pembelajaran.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Langkah-langkah Penulisan Proposal
Sebelum kita memulai membuat proposal penelitian kita harus memperhatikan langkah-langkah teknis dalam penyusunan laporan penelitian, khususnya proposal skripsi, tesis dan disertasi.
1) Adakan identifikasi masalah, melalui proses pemetaan bidang dan sub bidang ilmu dan profesi yang menjadi bidang kita sebagai peneliti.
2) Minimal pada satu bidang atau sub bidang profesi kita, identifikasi masalah yang dihadapi saat ini. Identifikasi masalah sebaiknya didukung oleh sumber yang terpercaya, seperti hasil penelitian terdahul, data dari lembaga-lembaga yang memproses, menyimpan data dan menpublikasika data pendidikan.
3) Pilih salah satu focus penelitian kita. Fokus masalah yang kita teliti hendaknya yang cukup penting dan mendasar (esensial), hangat dan menarik (urgen) dan hasilnya bermakna bagi pemecahan masalah atau perbaikan praktek pendidikan.
4) Rumukan variabel-variabel atau aspek-aspek yang melatr belakangi atau penyebab fokus masalah tersebut, dan variabel atau aspek-aspek yang diakibatkannya. Lebih bagus jika dibuat dalam satu peta variabel. Pemetaan variabel ini bersifat teoritis, oleh karena itu sebaiknya menggunakan landasan teori sebagai kerangka pikir perumusan dan pemetaan variabel.
5) Dari variabel atau aspe-aspek yang melatarbelakangi dan melibatkan fokus masalah tersebut pilih atau batasi mana yang akan anda teliti. Pemilihan atau pembatasan variabel atau aspek tersebut didasarkan atas kekuatan variabel atau aspek tersebut sehubungan dengan variabel fokus, sebagai variabel yang melatarbelakangi atau diakibatkan oleh variabel fokus (dipilih variabel yang dominan).
6) Hubungan antar variabel-variabel tersebut dapat disusun dalam sebuah peta, peta variabel yang diteliti. Hubungan antara variabel atau aspek- aspek yang terpilih dapat dirumuskan dalam sebuah judul, dalam judul penelitian anda.
7) Setiap variabel atau aspek yang terkandung didalam judul penelitian, diberi rumusan secara opersional (definisi opersional), yaitu rumusan yang menggambarkan keadaan atau perilaku yang dapat diukur. Definisi operasional diperlukan dalan penelitian-penelitian yang menggunakan pendekata kuantitatif, sebagai acuan dalam penyusunan instrumen. Dalam penelitian kualitatif tidak perlu rumusan opersional cukup dengan penjelasan istilah saja. Makna suatu aspek akan berkembang dalam proses pengumpulan data.
8) Setelah makna dari setiap variabel atau masalah dalam judul, rumusan tujuan penelitian. Biasanya dibedakan antara tujuan umum dan tujuan khusus penelitian. Dalam rumusan tujuan umum akan tergambar apakah penelitian tersebut bersifat derkriptif, evaluatif atau eksploratif, pengujian (eksperimental), koelasional, komparatif, pengembangan, penyempurnaan, dst. Rumusan tujuan khusus, lebih menggambarkan sasaran yang akan dicapai, dan akan memberikan rambu-rambu dalam perumusan hipotesis atau petanyaan penelitian.
9) Rumusan atau asumsi-asumsi atau proposisi-proposisi yang dijadikan pegangan dalam mengkaji masalah tersebut.
10) Bila penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan akan dilakukan analisis data secara statistik inferensial, tidak perlu dirumuskan hipotesis, cukup dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian.
11) Tentukan dan rumuskan metode penelitian yang digunakan disertai alasan penggunaan serta alasan pemilihannya. Tentukan teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan, bentuk instrumen serta jenis data yang akan diperoleh, dan berikan alasan mengapa menggukan teknik pengumpulan data dengan bentuk instrumen seperti itu. Sebelum penyusunan instrumen atau layout.
12) Rumuskan rencana pengolahan atau analisis data serta cara menginterpretasikan hasil analisi data tersebut.
13) Rumuskanlah desin penelitian, yang menunjukan langkah pengumpulan data secara rinci. Dalam setiap langkan dikemukakan apa yang dilakukan, teknik pengumpulan data apa yang digunakan dari sumbe data yang mana denagn menggunakan intrumen yang mana. Setelah semua data terkumpul dijelaskan langkah-langkah analisis, interpretasi dan penyimpulannya.
14) Bila lenbaga menuntut adanya komponen atau langkah lain diluar yang telah disebutkan diatas slahkan cantumkan.

B. Garis Isi Proposal
Berdasarkan langkah –langkah penyusunag proposal yang telah di uraikan di muka , maka dapat disusun gari-garis besar isi proposal. Secara umum isi proposal tersebut adalah sebagai berikut:
1) Latar belakang masalah:
a) Menjelaskan kedudukan dari tema masalah yang diteliti dalam konteks masalah atau bidang yang lebih luas.
b) Mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi saat ini yang berda dalam lingkup atau terkait tema masalah. Dukung tema atau masalah-masalah tersebut dengan data hasil penelitian terdahulu, sehingga jelas keberadaan dan pentingnya tema atau masalah tersebut.
c) Memilih salah satu masalah terpenting, jadikan fokus masalah.

2) Merumuskan dan membatasi masalah:
a) Merumukan masalah: menjelaskan variabel atau aspek-aspek yang secara teoritis berhubungan atau terkait dengan focus masalah (Karena yang dijelaskan hubungan variabel secara teoritis, maka sebaliknya mengacu pada teori atau panduan beberapa teori ).
b) Hubungan antar variabel atau aspek tersebut lebih baik kalau bias dipetakan dalan suatu bagan (pemetaan variabel teoritis).
c) Pembatasan masalah: membatasi variabel atau aspek mana yang diteliti dan mna yang tidak (Pemetaan variabel empiris).
d) Hubungan antar variabel dirumuskan dalam sebuah judul.

3) Merumuskan definisi operasional atau menjelaskan :
a) Berisi rumusan tentang variabel /aspek dan hubungan antar variabel /aspek yang menggambarkan keadaan atau perilaku yang dapat diukur/diamati.
b) Menggambarkan hierarki dan keluasan segi yang dicakup oleh ariabel atau aspek tersebut.
c) Definisi variabel/ aspek menjadi acuan dalam menyusun instrumen. Definisi hubungan antar variabel/ aspek menjai acuan dalan analisis statistik/ analisis rasional.
d) Untuk penelitian kualitatif cukup dalam bentuk penjelasan istilah.

4) Merumuskan tujuan penelitian
a) Tujuan umum, menjelaskan sasaran umum yang akan dicapai /dihasilkan oleh penelitian. Bisa dirumuskan dalam bentuk hasil atau proses.
b) Tujuan khusus, menjelaskan sasara-sasaran khusus yangakan dicapai. Sasaran khusus ini merupakan rincian dari sasaran /tujuan umum, dan dirumuskan dalam bentuk hasil.

5) Merumuskan asumsi atau proposisi
a) Merumukan pikiran-pikiran mendasar yang dijadikan pegangan dalam mengkaji tema, fokus atau hubungan variabel penelitian.
b) Dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip atau kaidah-kaidah yang tidak perlu lagi dibuktikan kebenarannya.

6) Merumuskan hipotesisi atu pertanyaan penelitian
a) Hipotesis, digunakan untuk penelitian kuantitatif yang menggunakan pengujian statistik inferensial. Berisi dugaan atau jawaban sementara terhadap hubungan antar variabel.
b) Pertanyaan penelitian, digunakan dalam penelitian kualitatif atau deskriftif kauantitatif. Berisi pertanyaan pokok yang akan diurai /dirinci dalam instrumen penelitian dan di jawab dalam kesimpulan (setelah melalui analisis/ interpretasi).

7) Menjelaskan manfaat penelitian
a) Manfaat teoritis, menjelskan dalil, kaidah (kalau bisa) minimal prinsip yang diharapkan dihasilkan dari penelitian tersebut. Hasilnya harus secara eksplisit dinyatakan dalam bab kesimpulan.
b) Manfat praktis, menjelaskan kemungkinan digunakan hasil p0enelitian oleh pihak-pihak tertentu. Hasilnya dinyatakan secara eksplisit dalam bentuk rekomendasi.

8) Menjelaskan sistematika isi laporan (tidak wajib)
Berisi garis besar (out line) dari isi laporan penelitian, tesis atau desertasi.
9) Menjelaskan Metode dan /atau pendekatan penelitian yang digunakan disertai alasan mengapa menggunakan metode tersebut. Alasan ini adlah alasan praktis terkait denga permasalahan yang diteliti, bukan alasan teoritis yang bersifat umum.
10) Menjelaskan teknik dan instrumen pengumpulan data yang digunakan disertai alasan pemilihannya. Berkenaan dengan instrumen juga dijelaskan jenis instrumen yang digunakan disertai langkah-langkah pengembangannya.
11) Menjelaskan desain penelitian yang digunakan disertai alasan dan pertimbangan pemilihnnya. Dijelaskan pila teknik penentuan sampel yang digunkan serta prosedur pengambilannya disertai alasan penggunaan prosedur tersebut.
12) Menjelaskan desain penelitian, khusus untuk penelitian eksperimental dijelaskan model desain eksperiman yang digunakan. Untuk pendekatan penelitian lainnya dijelaskan prosedur pengamatan dan pengumpulan datanyasecara rinci, termasuk diperoleh dari sumber data yang mana...
13) Menjelaskan teknik analisis data: dijelaskan teknim analisi data apa yang digunakan, jenis data apa yang diperolah model/ perhitungan mana yang digunakan, alasan menggunakan model/teknik tersebut serta langkah-langkahnya secara singkat. Untuk penelitian kualitatif juga perlu dijelaskan jenis data yang diperoleh, langkah-langkah mengolah data kasar (catatan lapangan) menjadi data yang lebih halus (tersaring tersusun sistematis, terkelompokan).
14) Interpretasi: menarik makna dari hasi-hasil pengolahan statistik, secara bagian (hasil satu pertimbangan) dan hubungan / keterkaitan antar bagian (beberapa hasil perhitungan). Untuk penelitian kualitatif interpretasi mencakup: melihat hubungan antar unsur, segi, aspek, bagian, variabel, atau komponen, dan menarik makna dari adanyahubungan-hubungan berikut.

C. Sistematika Isi Proposal
Sebenarnya, bentuk dari sistematika isi proposal berbeda -beda tergantung penelitian apa yang akan di garap. Apakah berbentuk riset, atau yang lain? Oleh karena itu, kami fokuskan sistematika isi proposal penelitian ini untuk penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi.
1) Judul/Skripsi/Tesis/Disertasi
2) Latar Belakang Masalah
Membeberkan mengapa maslah yang diteliti itu timbul dan penting dilihat dari segi profesi peneliti, pengembangn ilmu dan kepentingan pembangunan.
Yang perlu disajikan adalah apa yang membuat peneliti merasa gelisah dan resah sekiranya masalah itu tidak diteliti. Diungkapkan gejala-gejala kesenjangan yang terdapat dilapangan. Kerugian apa yang akan diderita apabila masalah tersebut dibiarkan, dan keuntungan apa yang diperoleh jika diteliti. Diungkapkan juga kedudukan masalah tersebut dalam wilayah bidang studi yang ditekuni peneliti. Pemunculan masalah dan perlu ditunjang oleh hasil studi kepustakaan.
3) Tujan Penelitian / Studi
Tujuan menggambarkan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai. Tujuan penelitian harus konsisten dengan perumusan masalah dan proses penelitiannya. Rumusan tujuan tidak sama dengan maksud penulisan Tesis atau Disertasi. Tujuan penelitian terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum menggambarkan apa yang ingin disampaikan peneliti, dirumuskan dalan bentuk kalimat. Tujuan khusus merupakan jabaran dari tujuan umum, dirumuskan dalam butir-butir.
4) Asumsi Penelitian (Jika diperlukan)
Asumsi merupakan titik pangkal dalam penelitian skripsi, tesis dan disertasi. Asumsi dapat berupa teori, evidensi atau pemeikiran peneliti sendiri, yang tidak perlu dibuktikan lagi kebenarannya minimal dalam kaitan dalam masalah yang diteliti. Asumsi merupakan landasan bai hipotesis, dan dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif.
5) Hipotesis Penelitian (Jika diperlukan)
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadapmasalah atau submasalah yang diteliti, dijabarkan dalam landasn teori tetapi harus di uji kebenarannya. Diterima atau ditolak. Hipotesis dibuat dlam bentuk analisis, dalam penelitian deskriftif tidak perlu dibuat. Hipotesis dirumuskan dalam bentuk alternatif.
6) Metode Penelitian
Dijelaskan metode penelitian yang digunakan apakah: historis, deskriftif, eksperimental dan teknik pengumpulan data angket, wawancara, observasi, tes dll. Juga dimaksudkan proses pengembangan instrumen penelitian.
7) Lokasi dan Sampel Penelitian
Disebutkan lokasi an sampel dari penelitian disertai alasan mengapa lokasi lokasi dan sampel ini digunakan.
8) Sistematika Pembahasan
Berisi bab-bab dan sub bab (dengan asumsi skripsi yang sudah jadi) dan dijelaskan secara deskriftif.



Posting Komentar

0 Komentar